Kamis, 31 Januari 2013

Badai Matahri 2013

ilmiah '2012' yang menceritakan tentang terjadinya badai matahari (flare) bukan isapan jempol belaka. Flare diperkirakan akan terjadi antara tahun 2012-2015. Namun, tak serta merta hal itu melenyapkan peradaban dunia.


[Image: flareNASAdlm.jpg]

"Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari," ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (4/3/2010).

[Image: jHrPD.jpg]

Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung membuat dunia hancur.

"Masyarakat banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Ternyata dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia," imbuhnya.

Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.

"Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim. Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas. Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah," jelas Elly.

Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.

Lapan pun berniat mensosialisasikan dampak aktivitas matahari ini ke masyarakat. Sosialisasi Fenomena Cuaca Antariksa 2012-2015 pun akan digelar di Gedung Pasca Sarjana lantai 3, Universitas Udayana, Jl Jenderal Sudirman, Denpasar, Bali pada 9 Maret 2010 pukul 11.00 Wita. detik.com

*******

[Image: y3100.gif]
Sejumlah peneliti antariksa di dunia memprediksi puncak badai matahari akan terjadi pada pertengahan tahun 2013. Indikasi tersebut berdasar pada aktivitas matahari yang saat ini terus meningkat. Aktivitas matahari ini berupa medan magnet, bintik matahari, ledakan matahari, lontaran massa korona, angin surya, dan partikel energetik.

[Image: Di9ge.jpg]

"Pada 2012 hingga 2015 bintik matahari diperkirakan mencapai titik yang sangat banyak dan itu akan memicu banyak ledakan," ujar Dra Clara Yono Yatini, MSc, Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), di sela-sela sosialisasi fenomena cuaca antariksa 2012-2015 di Denpasar, Bali.

Namun, menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir karena badai matahari tidak akan menghancurkan peradaban dunia. "Dampak badai matahari hanya merusak sistem teknologi saja," tegas Clara Yono.

Sistem teknologi yang terpengaruh, misalnya, rusaknya satelit sehingga mengganggu jaringan komunikasi. Dampak lainnya dari badai matahari ini juga dapat mengganggu medan magnet bumi. Seperti tahun 1989 saat badai matahari menyerang Kanada, jelas Clara, terjadi pemadaman listrik karena trafo di pusat jaringan listrik terbakar akibat arus yang sangat besar di bawah permukaan bumi. Badai matahari ini dapat diantisipasi agar tidak menimbulkan kerusakan, seperti mematikan sementara jaringan satelit dan jaringan listrik pada saat terjadi badai matahari.

"Masyarakat jangan terpengaruh dengan film 2012 karena itu sains palsu," pesan Clara Yono. Lapan kini gencar melakukan sosialisasi soal fenomena cuaca antariksa 2012-2015 kepada masyarakat untuk meluruskan cerita-cerita miring terkait kiamat yang tidak jelas dasarnya.

Isu kiamat tahun 2012 seperti yang digambarkan dalam film 2012 memang selama ini terus dikaitkan dengan sejumlah fenomena alam yang akan terjadi di bumi, di antaranya badai matahari ini.

*******

Aktivitas Matahari diperkirakan akan memuncak pada pertengahan tahun 2012 hingga tahun 2013. Peningkatan aktivitas bintang di Tata Surya itu berpotensi meningkatkan frekuensi badai Matahari, lontaran energi tinggi ke lingkungan sekitar Matahari.

Aktivitas di jejaring sosial twitter ramai oleh peringatan akan dampak badai Matahari pada kemusnahan makhluk hidup Bumi. Badai Matahari dituding sebagai salah satu penguat terjadinya kiamat 2012.

@Lukuk_Wae misalnya, mengatakan, "Kiamat 2012 diawali dengan badai Matahari. Benarkah?

Kepala Observatorium Bosscha Hakim L Malasan saat dihubungi, Selasa (3/1/2012), mengatakan bahwa fenomena badai Matahari hendaknya tidak dikaitkan dengan kiamat, sebab keduanya tak berhubungan sama sekali.

[Image: GwLdu.jpg]

"Badai Matahari berpotensi mengganggu komunikasi dan berdampak pada satelit. Tapi, badai Matahari sama sekali tak mengakibatkan kemusnahan. Jadi, badai Matahari akan mengakibatkan kiamat itu tidak benar," jelas Hakim.

Hakim memaparkan bahwa peningkatan aktivitas Matahari yang memacu kejadian badai Matahari sudah berlangsung sejak Matahari ada miliaran tahun lalu. Nyatanya, walaupun aktivitas Matahari meningkat dan memicu badai Matahari, kiamat tidak terjadi.

Terkait kemusnahan kehidupan akibat Matahari, astrofisikawan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, mengatakan bahwa mungkin hal tersebut baru terjadi sekitar 5 miliar tahun lagi.

"Umur bintang seperti Matahari diperkirakan 10 miliar tahun. Sekarang Matahari sudah sekitar 4,5 miliar tahun. Jadi masih 5 miliar tahun lagi. Nanti Matahari akan menjadi bintang raksasa merah dan menelan planet terdekat, Merkurius, Venus, dan mungkin Bumi. Saat itu kehidupan di Bumi sudah tidak ada," jelas Thomas.

Menurut Hakim, saat ini yang harus diwaspadai adalah dampak badai Matahari pada komunikasi, perbankan, dan satelit. Bosscha sudah melakukan pemantauan aktivitas Matahari, namun kewajiban proteksi terhadap dampaknya bergantung pada respons pemerintah.

"Saya tidak tahu apakah satelit kita seperti Palapa itu sudah diproteksi terhadap dampak badai Matahari. Ini yang perlu jadi perhatian, " kata Hakim. Dampak lain yang harus diantisipasi adalah jika terjadi induksi magnetik yang bisa merusak listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar