Senin, 24 Oktober 2011

Perubahan Sosial

Materi kelas XII BAB I PERUBAHAN SOSIAL

image

PERUBAHAN SOSIAL

A.   Pengertian Perubahan Sosial
       Perubahan Sosial adalah suatu keadaan dimana tidak terjadinya penyesuaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial sehingga menghasilkan pola yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.

berikut ini akan disajikan pendapat para ahli tentang pengertian Perubahan sosial.
·         Selo Soemardjan menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
·         Kingsley Davis   menyatakan bahwa perubahan sosiasl adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
·         John Lewis Gillin dan John Philip Gillin melihat perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
·         Mac Iver melihat perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial (sosial relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
·         Wilbert Moore mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan penting dari pola-pola perilaku dan interaksi sosial.
·         Robert H. Lauer mendefiniskan perubahan sosial sebagai perubahan dalam segi fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia, mulai dari tingkat individual hingga tingkat dunia.

B.   Teori-teori Perubahan Sosial
      
       Menurut Lauer, terdapat dua teori   perubahan sosial, yaitu:
Teori Siklus
teori siklus melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. apa yang terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan / kemiripan dengan yang terjadi sebelumnya
 
 
 






      





peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir. Ketiga sistem kebudayaan tersebut adalah sebagai berikut :
·         Kebudayaan ideasional
      Kebudayaan ini  didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaan terhadap unsur adikodrati (supernatural).
·         Kebudayaan idealistis
Kebudayaan ini berisi kepercayaan terhadap unsur adikodrati dan rasionalitas berdasarkan fakta saling bergabung dalam menciptakan masyarakat yang ideal.
·         Kebudayaan sensasi
Dalam kebudayaan ini, sensasi merupakan tolok ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.

Teori Perkembangan Linier

       perubahan diarahkan ke suatu titik tujuan tertentu, seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks.
 
 
 
      







C.  Faktor Penyebab Perubahan Sosial
ü  Faktor Intern
ü  perubahan jumlah penduduk
ü  terjadinya konflik/pertentangan dalam masyarakat
ü  pemberontakan/revolusi
ü  reformasi
ü  penemuan-penemuan baru
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat, ataupun yang berupa gagasan.
Invention   adalah proses dimana suatu unsur kebudayaan baru dihasilkan dengan mengkombinasi atau menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan lama yang telah ada dalam masyarakat.
Inovasi adalah suatu proses atau rangkaian penemuan, pengembangan dan persebaran suatu hasil kebudayaan
penemuan baru pada umumnya dapat mengakibatkan bermacam-macam pengaruh pada masyarakat. Pengaruh-pengaruh tersebut antara lain  :
v   Penemuan baru  akan menimbulkan pengaruh pada bidang-bidang lainnya. Contohnya, penemuan baru seperti radio, akan memancarkan pengaruhnya ke pelbagai arah dan menyebabkan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan dan adat istiadat. Pengaruh tersebut dapat digambarkan seperti pada bagan berikut ini :

 
  P
 









v   Penemuan baru mengakibatkan perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga kemasyarakatan ke lembaga kemasyarakatan lainnya. Contohnya, penemuan baru kapal terbang telah membawa pengaruh besar terhadap metode berperang yang kemudian kian memperdalam perbedaan antara negara-negara besar (superpower) dengan negara-negara kecil. Pengaruh tersebut dapat digambarkan seperti pada bagan berikut ini :
 
 
 


 

v   Beberapa penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Contohnya, penemuan mobil, kerta api, dan telepon menyebabkan tumbuhnya lebih banyak pusat-pusat kehidupan di daerah pinggiran kota yang dinamakan suburban.
Pengaruh tersebut dapat digambarkan seperti pada bagan berikut ini :
 
 
 












ü  Faktor Ekstern
ü  lingkungan fisik
ü  peperangan
ü  pengaruh kebunyaan masyarakat lain
Akulturasi, yaitu perpaduan dua buah kebudayaan yang menghasilkan suatu bentuk kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan unsur aslinya. Misalnya : bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Contoh lainnya : sistem ekonomi yang diterapkan oleh kebanyakan negara berkembang dewasa ini pada dasarnya meniru sistem ekonomi yang berlaku di negara-negara barat yang sudah maju. Sistem ekonomi ini diiikuti karena dianggap lebih baik, lebih sempurna dan dapat membawa perubahan ke arah kemajuan.
Asimilasi yaitu bercampurnya dua buah kebudayaan yang menghasilkan suatu bentuk kebudayaan baru. Proses ini kadang menghasilkan kebudayaan setempat berangsur-angsur lenyap.
Sintesa diartikan sebagai proses masuknya sebuah kebudayaan dilakukan secara paksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan barat pada zaman penjajahan ke Indonesia disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyaralat.
Difusi Penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain ini dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung .

masuknya unsur-unsur baru ke dalam suatu kebudayaan dapat terjadi melalui :
1.      perembesan damai (Penetration Pacifique)
         Penetration pacifique adalah suatu unsur kebudayaan asing yang masuk ke dalam kebudayaan penerima dengan jalan damai atau tanpa adanya suatu  paksaan apapun. Penetration pacifique terjadi karena  unsur-unsur kebudayaan asing tersebut dianggap lebih baik, lebih unggul, atau lebih sempurna, sehingga kebudayaan masyarakat penerima mau mendukung dan menyambut baik terhadap masuknya kebudayaan dari luar tersebut.

Contohnya  :
v  Masuknya Iptek dari negara maju ke Indonesia diterima dengan sukarela, sebab akan membawa kemajuan bagi proses pembangunan di Indonesia.
v  Masuknya kebudayaan Hindu maupun Islam ke Indonesia, diterima oleh masyarakat Indonesia tanpa adanya paksaan apapun, bahkan mampu beradaptasi dengan kebudayaan setempat.

2.      perembesan dengan kekerasan (Penetration Violente)
         Penetration violente adalah masuknya kebudayaan asing ke dalam kebudyaan penerima dengan cara paksaan, peperangan, atau penjajahan, yang diawali oleh adanya serangan penaklukan sebagai titik awal dari proses masuknya unsur-unsur kebudayaan asing tersebut.
Contohnya :
v   Ketika bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda, banyak unsur-unsur kebudayaan Belanda yang harus diikuti dan ditaati oleh kebanyakan kebudayaan masyarakat Indonesia, misalnya sistem pendidikan Belanda, aturan-aturan dalam sistem pemerintahan, sistem perdagangan, dan sebagainya.
v   Ketika Jepang berkuasa dan menjajah Indonesia, masyarakat Indonesia diwajibkan mengikuti upacara-upacara menurut tata cara Jepang, yaitu menghormat matahari terbit, mengakui bahwa Jepang adalah saudara tua, masyarakat harus dapat menyanyikan lagu kebangsaan Jepang, dan sebagainya.

3.      Simbiotik, yaitu proses masuknya unsur-unsur kebudayaan ke atau dari dalam masyarakat yang hidup berdampingan.

D. Bentuk-bentuk perubahan Sosial
û  perubahan sosial lambat (Evolusi)
Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama. Perubahan ini biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Proses perubahan seperti ini dinamakan evolusi. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyakat hanya berusaha menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Ada beberapa teori tentang evolusi antara lain :
û  teori perubahan uniliner
Unilinear Theories of Evolutions , Teori ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat termasuk kebudayaannya akan mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks dan akhirnya sampai ke tahap yang sempurna. Pelopor teori ini antara lain adalah   August Comte dan   Herbert Spencer . Suatu variasi dari teori tersebut adalah cyclical Theories yang dipelopori oelh Vilfredo Pareto . Pareto berpendapat bahwa masyarakat dan kebudayaannya mempunyai tahap-tahap perkembangan yang membentuk lingkaran, dimana suatu tahap tertentu dapat dilalui secara berulang-ulang.

û  teori perubahan universal
Universal Theory of Evolution. Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut Herbert Spencer prinsip teori ini adalah bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen, baik sifat maupun susunannya.

û  teori perubahan multilinier
Multilined Theories of Evolution . Teori ini lebih menekankan pada penelitian  penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, mengadakan   penelitian tentang pengaruh perubahan sistem mata pencaharian dari sistem berburu ke sistem pertanian terhadap sistem kekeluargaan dalam sebuah masyarakat.






û  perubahan sosial cepet (Refolusi)
Perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau  pokok-pokok kehidupan masyarakat dinamakan revolusi. Didalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu  atau tanpa direncanakan dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu yang lama. Contohnya, revolusi industri di Inggris merupakan perubahan dari produksi tanpa mesin menuju ke tahap produksi dengan menggunakan mesin. Perubahan tersebut dianggap cepat karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan. Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului oleh suatu pemberontakan. Contohnya revolusi kemerdekaan di Indonesia dan Revolusi Perancis.

û  perubhan sosial yang direncanakan
Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan ini dinamakan agent of change , yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sedangkan cara-cara untuk mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu dinamakan rekayasa sosial (sosial engineering)   atau sering pula dinamakan perencanaan sosial (sosial planning). Misalnya, lahirnya undang-undang perkawinan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 1963, membatasi kaum laki-laki terutama pegawai negeri untuk mempunyai istri lebih dari satu kecuali ada alasan tertentu yang kuat.

û  perubahan sosial yang tidak direncanakan
Perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan merupakan perubahan-perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat atau kemampuan manusia. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Misalnya, kecenderungan yang terjadi sekarang, seperti pada pelaksanaan upacara adat perkawinan yang hanya menampilkan sebagian kecilnya (cuplikan). Hal ini sebetulnya tidak dikehendaki masyarakatm , tetapi karena alasan-alasan tertentu seperti biaya yang mahal, waktu yang cukup lama, akhirnya masyarakat banyak mengikutinya.
Dalam kenyataannya, perubahan yang dikehendaki dengan tidak dikehendaki mempunyai kaitan yang erat.  Misalnya, kemajuan teknologi pertanian seperti penggunaan traktor. Perubahan ini merupakan perubahan yang direncanakan atau dikehendaki. Bagi para petani kemajuan atau penggunaan traktor juga membutuhkan waktu yang relatif sedikit dibandingkan dengan menggunakan bajak dan kerbau. Namun, timbul akibat sampingan yang memang tidak dikehendaki masyarakat, seperti tidak terlihatnya lagi nilai kebersamaan atau kegotongroyongan warga untuk mengerjakan lahan pertaniannya secara bersama-sama. Semakin banyak buruh tani yang kehilangan pekerjaannya karena tenaganya telah digantikan oleh mesin yang tidak membutuhkan banyak tenaga manusia.

û  perubahan sosial kecil
Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Misalnya, perubahan mode pakaian tidak akan membawa  pengaruh berarti bagi masyarakat dalam keseluruhannya .


û  perubahan sosial besar
Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan startifikasi masyarakat. Misalnya kepadatan penduduk di pulau Jawa telah melahirkan berbagai perubahan seperti lahan sempit, pengangguran tersamar kian nampak di desa-desa, banyak wanita dan anak-anak menjadi buruh, petani yang tidak memiliki tanah menjadi buruh tani. Dengan demikian, timbul bermacam-macam lembaga hubungan kerja, lembaga gadai tanah. Timbul pula kesenjangan yang dapat memicu konflik atau perpecahan yang akhirnya bisa sampai pada tahapan disintegrasi sosial.

û  perubahan sosial dari atas
yaitu perubahan social yang di prakarsai oleh elit masyarakat yaitu orang-orang pilihan yang merupakan kelompok minoritas kreatif dan memikirkan tanggapan tepat atas tantangan social dan berupaya mendorong masyarakat memilih alternative tanggapan yang direncanakan. Contoh : elit masyarakat adalah elit politik, organisator, intelektual, seniman dan elit agama.

û  perubahan sosial dari bawah
yaitu perubahan yang di prakarsai oleh  actor utamanya adalah pemuda, sebab pemuda merupakan kelompok social yang paling mudah menerima ideology radikal yaitu ideology yang memiliki komitmen kuat terhadap perubahan perubahan struktur social secara fundamental.

û  perubahan sosial denga kekerasan
yaitu perubahan yang membenarkan penggunaan cara-cara kekerasan fisik, psikis, simbolik demi terwujudnya target dan tujuan yang hendak dicapai dalam perubahan tersebut.

û  Perubahan social tanpa kekerasan
Yaitu perubahan social yang dilakukan dengan mengutamakan cara-cara damai dalam mencapai target dan tujuan perubahan.

û  Perubahan struktural, yaitu perubahan yang sangat mendasar yang dapat menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Misalnya, penggunanan alat-alat pertanian yang serba canggih.

û  Perubahan Proses, yaitu perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Misalnya, perubahan kurikulum dalam bidang pendidikan. Sifatnya menyempurnakan kekurangan- kekurangan yang terdapat dalam perangkat atau dalam pelaksanaan kurikulum sebelumnya.

F.  Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
a. Faktor Pendorong
1.      sistem pendidikan formal yang maju
2.      sikap menghargai hasil karya orang lain
3.      kontak dengan kebudayaan lain
4.      toleransi terhadap perubahan yang menyimpang
5.      sistem pelapisan sosial yang terbuka
6.      penduduk yang heterogen
7.      ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan
8.      orientasi ke masa depan
9.      pandangan bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.







      b. Faktor penghambat
1.      kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2.      perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
3.      sikap masyarakat yang tradisional
4.      adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat (Vested Interest)
5.      rasa takut akan kegoyahan pada integrasi sosial yang telah ada
6.      prasangka buruk terhadap unsur-unsur budaya asing yang masuk
7.      Hambatan-hambatan yang bersifat idiologis

G. Dampak Perubahan Sosial
  1. globalisasi
suatuproses/tatanan yang menyebabkan seseorang/ sekelompok orang/negara saling dihungkan dengan orang / negara lain akibat kemajuan teknologi komunikasi diseluruh dunia.
unsur-unsur positif : imu pengetahuan maju, cara berfikir kritis, bersikap rasional, dan menghargai waktu, unsur negatif : bergesernya norma dan nilai moral dalam masyarakat sehingga menjadi lebih lunak.

            Dampak globalisasi
a. (Cultur Shock) suatu kondisi terjadi goncanga jiwa / mental seseorang / sekelompok orang akibat belum adanya keanggupan / kesiapan untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang berbeda jauh dengan kebudayaan yang dimiliki.
b. (Cultur Lag) perubahan unsur kebudayaan yang mengalami perubahan yang tidak sama cepatnya. ketertinggalan budaya.

  1. Demokratisasi
berkaitan dengan keikutsertaaan masyarakat secara langsung dalam menentukan arah kehidupan berbangsa dan bernegara dalam arti pemerintah sebagai abdi negara memberi kewenangan kepada masyarakat untukmenentukan langkah yang harusditempuh dalammencapai masa depan yang baik. atau

suatu pangdangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga masyarakat.

  1. Modernisasi
suatu bentuk perubahan sosial yang biasanyaterarah dan didasarkan pada perencanaan (social planing)

syarat modernisasi
1.      cara berfikir ilmiah dan melembaga
2.      memiliki sistem administrasi yang baik
3.      pengumpulan data yang baik
4.      terciptanya suasana yang mendukung (kondusif) dengan cara mengembangkan media massa
5.      meningkatnya organisasi yang tinggi dalam artian disiplin
6.      melakukan sentralisasi wewenang dalam melakukan perencanaan

Dampak Modernisasi
a. disorganisasi sosial
b. kesenjangan budaya dan disintegrasi sosial
    
     Bentuk-bentukdisintegrasi sosial :
1.      kriminalitas
2.      pergolakan daerah
3.      aksi protes/ demonstrasi, unjuk rasa
4.      kenakalan remaja
5.      protistusi (pelacuran)




  1. westernisasi
pniruan gaya hidup orang barat secara berlebihan mulai dari tingkah laku, pergaulan, kebiasaan, gaya hidup dan mode atau suatu proses sosial yang memperkenalkan dan mempratekkan peradaban barat.

ciri-ciri westernisasi
a. pengaruh datang dari negara-negara Eropa barat dan Amerika Serikat
b. tidak diseleksi, tidak terorganisasi, dan tidak terencana
c. menimbulkan pengaruh negatif dalam kehidupan masyarakat karena merusak nilai-         nilai kepribadian bangsa
d. berlangsung dan berpengaruh pada aspektertentu

  1. Sekularisme
pahan yang berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama / paham yang mengutamakan kepentingan duniawi dang mengabaikan kepentingan spiritual (nilai-nilai ketuhanan).

  1. Konsumerisme
paham / gaya hidup yang menganggap barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan / kesenangan sehingga mendorong seseorang untuk mengkonsumsi barang dan jasa secara berlebihan.

  1. Hedonisme
pandangan / paham yang lebih mementingkan kesenangan / kenikmatan hidup. kaum hedonis merupakan kaum yang mempunyai tujuan hidup untuk mengejar kesenangan hidup semata baik secara psikologis maupun etis.

 
TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL
Kecenderungan terjadinya perubahan-perubahan sosial merupakan gejala yang wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia di dalam masyarakat. Perubahan-perubahan sosial akan terus berlangsung sepanjang masih terjadi interaksi antarmanusia dan antarmasyarakat. Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti perubahan dalam unsurunsur geografis, biologis, ekonomis, dan kebudayaan. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang dinamis. Adapun teori-teori yang menjelaskan mengenai perubahan sosial adalah sebagai berikut.
1. Teori Evolusi ( Evolution Theory )
Teori ini pada dasarnya berpijak pada perubahan yang memerlukan proses yang cukup panjang. Dalam proses tersebut, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui untuk mencapai perubahan yang diinginkan. Ada bermacam-macam teori tentang evolusi. Teori tersebut digolongkan ke dalam beberapa kategori, yaitu unilinear theories of evolution, universal theories of evolution, dan multilined theories of evolution.
a. Unilinear Theories of Evolution
Teori ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat termasuk kebudayaannya akan mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks dan akhirnya sempurna. Pelopor teori ini antara lain Auguste Comte dan Herbert Spencer.
b. Universal Theories of Evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu. Menurut Herbert Spencer, prinsip teori ini adalah bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen menjadi kelompok yang heterogen.
c. Multilined Theories of Evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian terhadap tahaptahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya mengadakan penelitian tentang perubahan sistem mata pencaharian dari sistem berburu ke sistem pertanian menetap dengan menggunakan pemupukan dan pengairan.
Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt , ada beberapa kelemahan dari Teori Evolusi yang perlu mendapat perhatian, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Data yang menunjang penentuan tahapan-tahapan dalam masyarakat menjadi sebuah rangkaian tahapan seringkali tidak cermat.
b. Urut-urutan dalam tahap-tahap perkembangan tidak sepenuhnya tegas, karena ada beberapa kelompok masyarakat yang mampu melampaui tahapan tertentu dan langsung menuju pada tahap berikutnya, dengan kata lain melompati suatu tahapan. Sebaliknya, ada kelompok masyarakat yang justru berjalan mundur, tidak maju seperti yang diinginkan oleh teori ini.
c. Pandangan yang menyatakan bahwa perubahan sosial akan berakhir pada puncaknya, ketika masyarakat telah mencapai kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya. Pandangan seperti ini perlu ditinjau ulang, karena apabila perubahan memang merupakan sesuatu yang konstan, ini berarti bahwa setiap urutan tahapan perubahan akan mencapai titik akhir.
Padahal perubahan merupakan sesuatu yang bersifat terusmenerus sepanjang manusia melakukan interaksi dan sosialisasi.
2. Teori Konflik ( Conflict Theory )
Menurut pandangan teori ini, pertentangan atau konflik bermula dari pertikaian kelas antara kelompok yang menguasai modal atau pemerintahan dengan kelompok yang tertindas secara materiil, sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini memiliki prinsip bahwa konflik sosial dan perubahan sosial selalu melekat pada struktur masyarakat.
Teori ini menilai bahwa sesuatu yang konstan atau tetap adalah konflik sosial, bukan perubahan sosial. Karena perubahan hanyalah merupakan akibat dari adanya konflik tersebut. Karena konflik berlangsung terus-menerus, maka perubahan juga akan mengikutinya. Dua tokoh yang pemikirannya menjadi pedoman dalam Teori Konflik ini adalah Karl Marx dan Ralf Dahrendorf.
Secara lebih rinci, pandangan Teori Konflik lebih menitikberatkan pada hal berikut ini.
a. Setiap masyarakat terus-menerus berubah.
b. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang perubahan masyarakat.
c. Setiap masyarakat biasanya berada dalam ketegangan dan konflik.
d. Kestabilan sosial akan tergantung pada tekanan terhadap golongan yang satu oleh golongan yang lainnya.
3. Teori Fungsionalis ( Functionalist Theory )
Konsep yang berkembang dari teori ini adalah cultural lag (kesenjangan budaya). Konsep ini mendukung Teori Fungsionalis untuk menjelaskan bahwa perubahan sosial tidak lepas dari hubungan antara unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. Menurut teori ini, beberapa unsur kebudayaan bisa saja berubah dengan sangat cepat sementara unsur yang lainnya tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan unsur tersebut. Maka, yang terjadi adalah ketertinggalan unsur yang berubah secara perlahan tersebut. Ketertinggalan ini menyebabkan kesenjangan sosial atau cultural lag .
Para penganut Teori Fungsionalis lebih menerima perubahan sosial sebagai sesuatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan. Perubahan dianggap sebagai suatu hal yang mengacaukan keseimbangan masyarakat. Proses pengacauan ini berhenti pada saat perubahan itu telah diintegrasikan dalam kebudayaan. Apabila perubahan itu ternyata bermanfaat, maka perubahan itu bersifat fungsional dan akhirnya diterima oleh masyarakat, tetapi apabila terbukti disfungsional atau tidak bermanfaat, perubahan akan ditolak. Tokoh dari teori ini adalah William Ogburn.
Secara lebih ringkas, pandangan Teori Fungsionalis adalah sebagai berikut.
a. Setiap masyarakat relatif bersifat stabil.
b. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang kestabilan masyarakat.
c. Setiap masyarakat biasanya relatif terintegrasi.
d. Kestabilan sosial sangat tergantung pada kesepakatan bersama (konsensus) di kalangan anggota kelompok masyarakat.
4. Teori Siklis ( Cyclical Theory )
Teori ini mencoba melihat bahwa suatu perubahan sosial itu tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun dan oleh apapun. Karena dalam setiap masyarakat terdapat perputaran atau siklus yang harus diikutinya. Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu kebudayaan atau kehidupan sosial merupakan hal yang wajar dan tidak dapat dihindari.
Sementara itu, beberapa bentuk Teori Siklis adalah sebagai berikut.
a. Teori Oswald Spengler (1880-1936)
Menurut teori ini, pertumbuhan manusia mengalami empat tahapan, yaitu anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Pentahapan tersebut oleh Spengler digunakan untuk menjelaskan perkembangan masyarakat, bahwa setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Proses siklus ini memakan waktu sekitar seribu tahun.
b. Teori Pitirim A. Sorokin (1889-1968)
Sorokin berpandangan bahwa semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir. Siklus tiga sistem kebudayaan ini adalah kebudayaan ideasional, idealistis, dan sensasi.
1) Kebudayaan ideasional, yaitu kebudayaan yang didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaan terhadap kekuatan supranatural.
2) Kebudayaan idealistis, yaitu kebudayaan di mana kepercayaan terhadap unsur adikodrati (supranatural) dan rasionalitas yang berdasarkan fakta bergabung dalam menciptakan masyarakat ideal.
3) Kebudayaan sensasi, yaitu kebudayaan di mana sensasi merupakan tolok ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.
c. Teori Arnold Toynbee (1889-1975)
Toynbee menilai bahwa peradaban besar berada dalam siklus kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan, dan akhirnya kematian. Beberapa peradaban besar menurut Toynbee telah mengalami kepunahan kecuali peradaban Barat, yang dewasa ini beralih menuju ke tahap kepunahannya.

Perubahan Sosial

Materi kelas XII BAB I PERUBAHAN SOSIAL

image

PERUBAHAN SOSIAL

A.   Pengertian Perubahan Sosial
       Perubahan Sosial adalah suatu keadaan dimana tidak terjadinya penyesuaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial sehingga menghasilkan pola yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.

berikut ini akan disajikan pendapat para ahli tentang pengertian Perubahan sosial.
·         Selo Soemardjan menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
·         Kingsley Davis   menyatakan bahwa perubahan sosiasl adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
·         John Lewis Gillin dan John Philip Gillin melihat perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
·         Mac Iver melihat perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial (sosial relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
·         Wilbert Moore mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan penting dari pola-pola perilaku dan interaksi sosial.
·         Robert H. Lauer mendefiniskan perubahan sosial sebagai perubahan dalam segi fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia, mulai dari tingkat individual hingga tingkat dunia.

B.   Teori-teori Perubahan Sosial
      
       Menurut Lauer, terdapat dua teori   perubahan sosial, yaitu:
Teori Siklus
teori siklus melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. apa yang terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan / kemiripan dengan yang terjadi sebelumnya
 
 
 






      





peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir. Ketiga sistem kebudayaan tersebut adalah sebagai berikut :
·         Kebudayaan ideasional
      Kebudayaan ini  didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaan terhadap unsur adikodrati (supernatural).
·         Kebudayaan idealistis
Kebudayaan ini berisi kepercayaan terhadap unsur adikodrati dan rasionalitas berdasarkan fakta saling bergabung dalam menciptakan masyarakat yang ideal.
·         Kebudayaan sensasi
Dalam kebudayaan ini, sensasi merupakan tolok ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.

Teori Perkembangan Linier

       perubahan diarahkan ke suatu titik tujuan tertentu, seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks.
 
 
 
      







C.  Faktor Penyebab Perubahan Sosial
ü  Faktor Intern
ü  perubahan jumlah penduduk
ü  terjadinya konflik/pertentangan dalam masyarakat
ü  pemberontakan/revolusi
ü  reformasi
ü  penemuan-penemuan baru
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat, ataupun yang berupa gagasan.
Invention   adalah proses dimana suatu unsur kebudayaan baru dihasilkan dengan mengkombinasi atau menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan lama yang telah ada dalam masyarakat.
Inovasi adalah suatu proses atau rangkaian penemuan, pengembangan dan persebaran suatu hasil kebudayaan
penemuan baru pada umumnya dapat mengakibatkan bermacam-macam pengaruh pada masyarakat. Pengaruh-pengaruh tersebut antara lain  :
v   Penemuan baru  akan menimbulkan pengaruh pada bidang-bidang lainnya. Contohnya, penemuan baru seperti radio, akan memancarkan pengaruhnya ke pelbagai arah dan menyebabkan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan dan adat istiadat. Pengaruh tersebut dapat digambarkan seperti pada bagan berikut ini :

 
  P
 









v   Penemuan baru mengakibatkan perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga kemasyarakatan ke lembaga kemasyarakatan lainnya. Contohnya, penemuan baru kapal terbang telah membawa pengaruh besar terhadap metode berperang yang kemudian kian memperdalam perbedaan antara negara-negara besar (superpower) dengan negara-negara kecil. Pengaruh tersebut dapat digambarkan seperti pada bagan berikut ini :
 
 
 


 

v   Beberapa penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Contohnya, penemuan mobil, kerta api, dan telepon menyebabkan tumbuhnya lebih banyak pusat-pusat kehidupan di daerah pinggiran kota yang dinamakan suburban.
Pengaruh tersebut dapat digambarkan seperti pada bagan berikut ini :
 
 
 












ü  Faktor Ekstern
ü  lingkungan fisik
ü  peperangan
ü  pengaruh kebunyaan masyarakat lain
Akulturasi, yaitu perpaduan dua buah kebudayaan yang menghasilkan suatu bentuk kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan unsur aslinya. Misalnya : bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Contoh lainnya : sistem ekonomi yang diterapkan oleh kebanyakan negara berkembang dewasa ini pada dasarnya meniru sistem ekonomi yang berlaku di negara-negara barat yang sudah maju. Sistem ekonomi ini diiikuti karena dianggap lebih baik, lebih sempurna dan dapat membawa perubahan ke arah kemajuan.
Asimilasi yaitu bercampurnya dua buah kebudayaan yang menghasilkan suatu bentuk kebudayaan baru. Proses ini kadang menghasilkan kebudayaan setempat berangsur-angsur lenyap.
Sintesa diartikan sebagai proses masuknya sebuah kebudayaan dilakukan secara paksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan barat pada zaman penjajahan ke Indonesia disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyaralat.
Difusi Penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain ini dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung .

masuknya unsur-unsur baru ke dalam suatu kebudayaan dapat terjadi melalui :
1.      perembesan damai (Penetration Pacifique)
         Penetration pacifique adalah suatu unsur kebudayaan asing yang masuk ke dalam kebudayaan penerima dengan jalan damai atau tanpa adanya suatu  paksaan apapun. Penetration pacifique terjadi karena  unsur-unsur kebudayaan asing tersebut dianggap lebih baik, lebih unggul, atau lebih sempurna, sehingga kebudayaan masyarakat penerima mau mendukung dan menyambut baik terhadap masuknya kebudayaan dari luar tersebut.

Contohnya  :
v  Masuknya Iptek dari negara maju ke Indonesia diterima dengan sukarela, sebab akan membawa kemajuan bagi proses pembangunan di Indonesia.
v  Masuknya kebudayaan Hindu maupun Islam ke Indonesia, diterima oleh masyarakat Indonesia tanpa adanya paksaan apapun, bahkan mampu beradaptasi dengan kebudayaan setempat.

2.      perembesan dengan kekerasan (Penetration Violente)
         Penetration violente adalah masuknya kebudayaan asing ke dalam kebudyaan penerima dengan cara paksaan, peperangan, atau penjajahan, yang diawali oleh adanya serangan penaklukan sebagai titik awal dari proses masuknya unsur-unsur kebudayaan asing tersebut.
Contohnya :
v   Ketika bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda, banyak unsur-unsur kebudayaan Belanda yang harus diikuti dan ditaati oleh kebanyakan kebudayaan masyarakat Indonesia, misalnya sistem pendidikan Belanda, aturan-aturan dalam sistem pemerintahan, sistem perdagangan, dan sebagainya.
v   Ketika Jepang berkuasa dan menjajah Indonesia, masyarakat Indonesia diwajibkan mengikuti upacara-upacara menurut tata cara Jepang, yaitu menghormat matahari terbit, mengakui bahwa Jepang adalah saudara tua, masyarakat harus dapat menyanyikan lagu kebangsaan Jepang, dan sebagainya.

3.      Simbiotik, yaitu proses masuknya unsur-unsur kebudayaan ke atau dari dalam masyarakat yang hidup berdampingan.

D. Bentuk-bentuk perubahan Sosial
û  perubahan sosial lambat (Evolusi)
Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama. Perubahan ini biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Proses perubahan seperti ini dinamakan evolusi. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyakat hanya berusaha menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Ada beberapa teori tentang evolusi antara lain :
û  teori perubahan uniliner
Unilinear Theories of Evolutions , Teori ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat termasuk kebudayaannya akan mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks dan akhirnya sampai ke tahap yang sempurna. Pelopor teori ini antara lain adalah   August Comte dan   Herbert Spencer . Suatu variasi dari teori tersebut adalah cyclical Theories yang dipelopori oelh Vilfredo Pareto . Pareto berpendapat bahwa masyarakat dan kebudayaannya mempunyai tahap-tahap perkembangan yang membentuk lingkaran, dimana suatu tahap tertentu dapat dilalui secara berulang-ulang.

û  teori perubahan universal
Universal Theory of Evolution. Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut Herbert Spencer prinsip teori ini adalah bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen, baik sifat maupun susunannya.

û  teori perubahan multilinier
Multilined Theories of Evolution . Teori ini lebih menekankan pada penelitian  penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, mengadakan   penelitian tentang pengaruh perubahan sistem mata pencaharian dari sistem berburu ke sistem pertanian terhadap sistem kekeluargaan dalam sebuah masyarakat.






û  perubahan sosial cepet (Refolusi)
Perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau  pokok-pokok kehidupan masyarakat dinamakan revolusi. Didalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu  atau tanpa direncanakan dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu yang lama. Contohnya, revolusi industri di Inggris merupakan perubahan dari produksi tanpa mesin menuju ke tahap produksi dengan menggunakan mesin. Perubahan tersebut dianggap cepat karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan. Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului oleh suatu pemberontakan. Contohnya revolusi kemerdekaan di Indonesia dan Revolusi Perancis.

û  perubhan sosial yang direncanakan
Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan ini dinamakan agent of change , yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sedangkan cara-cara untuk mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu dinamakan rekayasa sosial (sosial engineering)   atau sering pula dinamakan perencanaan sosial (sosial planning). Misalnya, lahirnya undang-undang perkawinan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 1963, membatasi kaum laki-laki terutama pegawai negeri untuk mempunyai istri lebih dari satu kecuali ada alasan tertentu yang kuat.

û  perubahan sosial yang tidak direncanakan
Perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan merupakan perubahan-perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat atau kemampuan manusia. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Misalnya, kecenderungan yang terjadi sekarang, seperti pada pelaksanaan upacara adat perkawinan yang hanya menampilkan sebagian kecilnya (cuplikan). Hal ini sebetulnya tidak dikehendaki masyarakatm , tetapi karena alasan-alasan tertentu seperti biaya yang mahal, waktu yang cukup lama, akhirnya masyarakat banyak mengikutinya.
Dalam kenyataannya, perubahan yang dikehendaki dengan tidak dikehendaki mempunyai kaitan yang erat.  Misalnya, kemajuan teknologi pertanian seperti penggunaan traktor. Perubahan ini merupakan perubahan yang direncanakan atau dikehendaki. Bagi para petani kemajuan atau penggunaan traktor juga membutuhkan waktu yang relatif sedikit dibandingkan dengan menggunakan bajak dan kerbau. Namun, timbul akibat sampingan yang memang tidak dikehendaki masyarakat, seperti tidak terlihatnya lagi nilai kebersamaan atau kegotongroyongan warga untuk mengerjakan lahan pertaniannya secara bersama-sama. Semakin banyak buruh tani yang kehilangan pekerjaannya karena tenaganya telah digantikan oleh mesin yang tidak membutuhkan banyak tenaga manusia.

û  perubahan sosial kecil
Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Misalnya, perubahan mode pakaian tidak akan membawa  pengaruh berarti bagi masyarakat dalam keseluruhannya .


û  perubahan sosial besar
Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan startifikasi masyarakat. Misalnya kepadatan penduduk di pulau Jawa telah melahirkan berbagai perubahan seperti lahan sempit, pengangguran tersamar kian nampak di desa-desa, banyak wanita dan anak-anak menjadi buruh, petani yang tidak memiliki tanah menjadi buruh tani. Dengan demikian, timbul bermacam-macam lembaga hubungan kerja, lembaga gadai tanah. Timbul pula kesenjangan yang dapat memicu konflik atau perpecahan yang akhirnya bisa sampai pada tahapan disintegrasi sosial.

û  perubahan sosial dari atas
yaitu perubahan social yang di prakarsai oleh elit masyarakat yaitu orang-orang pilihan yang merupakan kelompok minoritas kreatif dan memikirkan tanggapan tepat atas tantangan social dan berupaya mendorong masyarakat memilih alternative tanggapan yang direncanakan. Contoh : elit masyarakat adalah elit politik, organisator, intelektual, seniman dan elit agama.

û  perubahan sosial dari bawah
yaitu perubahan yang di prakarsai oleh  actor utamanya adalah pemuda, sebab pemuda merupakan kelompok social yang paling mudah menerima ideology radikal yaitu ideology yang memiliki komitmen kuat terhadap perubahan perubahan struktur social secara fundamental.

û  perubahan sosial denga kekerasan
yaitu perubahan yang membenarkan penggunaan cara-cara kekerasan fisik, psikis, simbolik demi terwujudnya target dan tujuan yang hendak dicapai dalam perubahan tersebut.

û  Perubahan social tanpa kekerasan
Yaitu perubahan social yang dilakukan dengan mengutamakan cara-cara damai dalam mencapai target dan tujuan perubahan.

û  Perubahan struktural, yaitu perubahan yang sangat mendasar yang dapat menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Misalnya, penggunanan alat-alat pertanian yang serba canggih.

û  Perubahan Proses, yaitu perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Misalnya, perubahan kurikulum dalam bidang pendidikan. Sifatnya menyempurnakan kekurangan- kekurangan yang terdapat dalam perangkat atau dalam pelaksanaan kurikulum sebelumnya.

F.  Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
a. Faktor Pendorong
1.      sistem pendidikan formal yang maju
2.      sikap menghargai hasil karya orang lain
3.      kontak dengan kebudayaan lain
4.      toleransi terhadap perubahan yang menyimpang
5.      sistem pelapisan sosial yang terbuka
6.      penduduk yang heterogen
7.      ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan
8.      orientasi ke masa depan
9.      pandangan bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.







      b. Faktor penghambat
1.      kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2.      perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
3.      sikap masyarakat yang tradisional
4.      adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat (Vested Interest)
5.      rasa takut akan kegoyahan pada integrasi sosial yang telah ada
6.      prasangka buruk terhadap unsur-unsur budaya asing yang masuk
7.      Hambatan-hambatan yang bersifat idiologis

G. Dampak Perubahan Sosial
  1. globalisasi
suatuproses/tatanan yang menyebabkan seseorang/ sekelompok orang/negara saling dihungkan dengan orang / negara lain akibat kemajuan teknologi komunikasi diseluruh dunia.
unsur-unsur positif : imu pengetahuan maju, cara berfikir kritis, bersikap rasional, dan menghargai waktu, unsur negatif : bergesernya norma dan nilai moral dalam masyarakat sehingga menjadi lebih lunak.

            Dampak globalisasi
a. (Cultur Shock) suatu kondisi terjadi goncanga jiwa / mental seseorang / sekelompok orang akibat belum adanya keanggupan / kesiapan untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang berbeda jauh dengan kebudayaan yang dimiliki.
b. (Cultur Lag) perubahan unsur kebudayaan yang mengalami perubahan yang tidak sama cepatnya. ketertinggalan budaya.

  1. Demokratisasi
berkaitan dengan keikutsertaaan masyarakat secara langsung dalam menentukan arah kehidupan berbangsa dan bernegara dalam arti pemerintah sebagai abdi negara memberi kewenangan kepada masyarakat untukmenentukan langkah yang harusditempuh dalammencapai masa depan yang baik. atau

suatu pangdangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga masyarakat.

  1. Modernisasi
suatu bentuk perubahan sosial yang biasanyaterarah dan didasarkan pada perencanaan (social planing)

syarat modernisasi
1.      cara berfikir ilmiah dan melembaga
2.      memiliki sistem administrasi yang baik
3.      pengumpulan data yang baik
4.      terciptanya suasana yang mendukung (kondusif) dengan cara mengembangkan media massa
5.      meningkatnya organisasi yang tinggi dalam artian disiplin
6.      melakukan sentralisasi wewenang dalam melakukan perencanaan

Dampak Modernisasi
a. disorganisasi sosial
b. kesenjangan budaya dan disintegrasi sosial
    
     Bentuk-bentukdisintegrasi sosial :
1.      kriminalitas
2.      pergolakan daerah
3.      aksi protes/ demonstrasi, unjuk rasa
4.      kenakalan remaja
5.      protistusi (pelacuran)




  1. westernisasi
pniruan gaya hidup orang barat secara berlebihan mulai dari tingkah laku, pergaulan, kebiasaan, gaya hidup dan mode atau suatu proses sosial yang memperkenalkan dan mempratekkan peradaban barat.

ciri-ciri westernisasi
a. pengaruh datang dari negara-negara Eropa barat dan Amerika Serikat
b. tidak diseleksi, tidak terorganisasi, dan tidak terencana
c. menimbulkan pengaruh negatif dalam kehidupan masyarakat karena merusak nilai-         nilai kepribadian bangsa
d. berlangsung dan berpengaruh pada aspektertentu

  1. Sekularisme
pahan yang berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama / paham yang mengutamakan kepentingan duniawi dang mengabaikan kepentingan spiritual (nilai-nilai ketuhanan).

  1. Konsumerisme
paham / gaya hidup yang menganggap barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan / kesenangan sehingga mendorong seseorang untuk mengkonsumsi barang dan jasa secara berlebihan.

  1. Hedonisme
pandangan / paham yang lebih mementingkan kesenangan / kenikmatan hidup. kaum hedonis merupakan kaum yang mempunyai tujuan hidup untuk mengejar kesenangan hidup semata baik secara psikologis maupun etis.

 
TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL
Kecenderungan terjadinya perubahan-perubahan sosial merupakan gejala yang wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia di dalam masyarakat. Perubahan-perubahan sosial akan terus berlangsung sepanjang masih terjadi interaksi antarmanusia dan antarmasyarakat. Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti perubahan dalam unsurunsur geografis, biologis, ekonomis, dan kebudayaan. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang dinamis. Adapun teori-teori yang menjelaskan mengenai perubahan sosial adalah sebagai berikut.
1. Teori Evolusi ( Evolution Theory )
Teori ini pada dasarnya berpijak pada perubahan yang memerlukan proses yang cukup panjang. Dalam proses tersebut, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui untuk mencapai perubahan yang diinginkan. Ada bermacam-macam teori tentang evolusi. Teori tersebut digolongkan ke dalam beberapa kategori, yaitu unilinear theories of evolution, universal theories of evolution, dan multilined theories of evolution.
a. Unilinear Theories of Evolution
Teori ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat termasuk kebudayaannya akan mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks dan akhirnya sempurna. Pelopor teori ini antara lain Auguste Comte dan Herbert Spencer.
b. Universal Theories of Evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu. Menurut Herbert Spencer, prinsip teori ini adalah bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen menjadi kelompok yang heterogen.
c. Multilined Theories of Evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian terhadap tahaptahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya mengadakan penelitian tentang perubahan sistem mata pencaharian dari sistem berburu ke sistem pertanian menetap dengan menggunakan pemupukan dan pengairan.
Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt , ada beberapa kelemahan dari Teori Evolusi yang perlu mendapat perhatian, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Data yang menunjang penentuan tahapan-tahapan dalam masyarakat menjadi sebuah rangkaian tahapan seringkali tidak cermat.
b. Urut-urutan dalam tahap-tahap perkembangan tidak sepenuhnya tegas, karena ada beberapa kelompok masyarakat yang mampu melampaui tahapan tertentu dan langsung menuju pada tahap berikutnya, dengan kata lain melompati suatu tahapan. Sebaliknya, ada kelompok masyarakat yang justru berjalan mundur, tidak maju seperti yang diinginkan oleh teori ini.
c. Pandangan yang menyatakan bahwa perubahan sosial akan berakhir pada puncaknya, ketika masyarakat telah mencapai kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya. Pandangan seperti ini perlu ditinjau ulang, karena apabila perubahan memang merupakan sesuatu yang konstan, ini berarti bahwa setiap urutan tahapan perubahan akan mencapai titik akhir.
Padahal perubahan merupakan sesuatu yang bersifat terusmenerus sepanjang manusia melakukan interaksi dan sosialisasi.
2. Teori Konflik ( Conflict Theory )
Menurut pandangan teori ini, pertentangan atau konflik bermula dari pertikaian kelas antara kelompok yang menguasai modal atau pemerintahan dengan kelompok yang tertindas secara materiil, sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini memiliki prinsip bahwa konflik sosial dan perubahan sosial selalu melekat pada struktur masyarakat.
Teori ini menilai bahwa sesuatu yang konstan atau tetap adalah konflik sosial, bukan perubahan sosial. Karena perubahan hanyalah merupakan akibat dari adanya konflik tersebut. Karena konflik berlangsung terus-menerus, maka perubahan juga akan mengikutinya. Dua tokoh yang pemikirannya menjadi pedoman dalam Teori Konflik ini adalah Karl Marx dan Ralf Dahrendorf.
Secara lebih rinci, pandangan Teori Konflik lebih menitikberatkan pada hal berikut ini.
a. Setiap masyarakat terus-menerus berubah.
b. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang perubahan masyarakat.
c. Setiap masyarakat biasanya berada dalam ketegangan dan konflik.
d. Kestabilan sosial akan tergantung pada tekanan terhadap golongan yang satu oleh golongan yang lainnya.
3. Teori Fungsionalis ( Functionalist Theory )
Konsep yang berkembang dari teori ini adalah cultural lag (kesenjangan budaya). Konsep ini mendukung Teori Fungsionalis untuk menjelaskan bahwa perubahan sosial tidak lepas dari hubungan antara unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. Menurut teori ini, beberapa unsur kebudayaan bisa saja berubah dengan sangat cepat sementara unsur yang lainnya tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan unsur tersebut. Maka, yang terjadi adalah ketertinggalan unsur yang berubah secara perlahan tersebut. Ketertinggalan ini menyebabkan kesenjangan sosial atau cultural lag .
Para penganut Teori Fungsionalis lebih menerima perubahan sosial sebagai sesuatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan. Perubahan dianggap sebagai suatu hal yang mengacaukan keseimbangan masyarakat. Proses pengacauan ini berhenti pada saat perubahan itu telah diintegrasikan dalam kebudayaan. Apabila perubahan itu ternyata bermanfaat, maka perubahan itu bersifat fungsional dan akhirnya diterima oleh masyarakat, tetapi apabila terbukti disfungsional atau tidak bermanfaat, perubahan akan ditolak. Tokoh dari teori ini adalah William Ogburn.
Secara lebih ringkas, pandangan Teori Fungsionalis adalah sebagai berikut.
a. Setiap masyarakat relatif bersifat stabil.
b. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang kestabilan masyarakat.
c. Setiap masyarakat biasanya relatif terintegrasi.
d. Kestabilan sosial sangat tergantung pada kesepakatan bersama (konsensus) di kalangan anggota kelompok masyarakat.
4. Teori Siklis ( Cyclical Theory )
Teori ini mencoba melihat bahwa suatu perubahan sosial itu tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun dan oleh apapun. Karena dalam setiap masyarakat terdapat perputaran atau siklus yang harus diikutinya. Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu kebudayaan atau kehidupan sosial merupakan hal yang wajar dan tidak dapat dihindari.
Sementara itu, beberapa bentuk Teori Siklis adalah sebagai berikut.
a. Teori Oswald Spengler (1880-1936)
Menurut teori ini, pertumbuhan manusia mengalami empat tahapan, yaitu anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Pentahapan tersebut oleh Spengler digunakan untuk menjelaskan perkembangan masyarakat, bahwa setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Proses siklus ini memakan waktu sekitar seribu tahun.
b. Teori Pitirim A. Sorokin (1889-1968)
Sorokin berpandangan bahwa semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir. Siklus tiga sistem kebudayaan ini adalah kebudayaan ideasional, idealistis, dan sensasi.
1) Kebudayaan ideasional, yaitu kebudayaan yang didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaan terhadap kekuatan supranatural.
2) Kebudayaan idealistis, yaitu kebudayaan di mana kepercayaan terhadap unsur adikodrati (supranatural) dan rasionalitas yang berdasarkan fakta bergabung dalam menciptakan masyarakat ideal.
3) Kebudayaan sensasi, yaitu kebudayaan di mana sensasi merupakan tolok ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.
c. Teori Arnold Toynbee (1889-1975)
Toynbee menilai bahwa peradaban besar berada dalam siklus kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan, dan akhirnya kematian. Beberapa peradaban besar menurut Toynbee telah mengalami kepunahan kecuali peradaban Barat, yang dewasa ini beralih menuju ke tahap kepunahannya.